VITAMIN A UNTUK TERNAK KAMBING DAN DOMBA
PENDAHULUAN
1.1.
Setiap
makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk keberlansungan hidupnya. Nutrisi
merupakan kandungan dari bahan pakan
yang dikonsumsi oleh ternak, dalam hal
ini akan dibahas adalah ternak kambing dan domba. Kebutuhan nutrisi berbeda
setiap ternak tergatung kepada jenis ternak, berat badan, umur, keadaan
lingkungan dan kondisi fisiologis. Kambing dan domba merupakan hewan ternak
ruminansia berukuran kecil memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan
sebagai sumber pedaging. Beberapa keuntungan beternak kambing, di antaranya
hewan ini mudah beradaptasi dengan lingkungan, dapat dipelihara di daerah
kering (marjinal), serta kebutuhan modal lebih rendah dibandingkan hewan ternak
ruminansia besar seperti sapi dan kerbau. Namun, sebagaimana halnya budidaya
ternak yang lain, salah satu permasalahan yang sering ditemui dalam
pemeliharaannya adalah mengenai pakan yaitu sumber nutrisi.
Salah
satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak kambing dan domba adalah vitamin.
Vitamin merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak untuk keberlansungan
hidupnya. Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan
untuk metabolisme tubuh. Vitamin adalah Sekelompok senyawa
organik ( Zat organoleptik) yang sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki peranan
penting dalam mengatur proses metabolisme tubuh. Secara umum vitamin tidak
dapat di produksi oleh tubuh. Tiap-tiap vitamin mempunyai fungsi dan
tugas-tugas yang spesifik termasuk dalam pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kesehatan. Vitamin terdiri dari vitamin larut air dan vitamin larut lemak.
Vitamin larut lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K sedangkan vitamin larut
air terdiri dari vitamin B1, B2, B6, niacin, biotin, B12, asam folat dan C
(Mulyono,1998).
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai peranan vitamin A pada ternak domba dan
ternak kambing. Mulai dari fungsi atau kegunaannya bagi tubuh ternak, akibat
kelebihan dan kekurangan vitamin A, metabolisme vitamin A serta standar
kebutuhan vitamin A pada ternak domba dan kambing.
PEMBAHASAN
Vitamin
memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh ternak dan mmpunyai fungsi vital
dalam pengaturan proses metabolisme. Vitamin yang dibutuhkan ternak biasanya cukup
tersedia dalam campuran bahan pakan. Salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh
ternak ruminansia adalah vitamin A. Vitamin A merupakan vitamin yang larut
dalam lemak. Vitamin A dibentuk oleh provitamin A (karotin). Vitamin A sering
disebut dengan retinol, karena berperan dalam pembentukkan indra penglihatan
yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun
pigmen mata di retina. Warna kuning pada
umbi-umbian dan butir-butir hijauan sebagai provitamin A akan diubah menjadi vitamin A oleh dinding usus halus.
Vitamin A memiliki banyak kegunaan. Menurut Sudarmono (2011) kegunaan vitamin A
secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Untuk
menguatkan jaringan-jaringan epitel.
Jaringan ini terdapat pada alat pencernaan, jalan pernapasan,kulit panca indra,
dan alat reproduksi.
2. Berperan
dalam pertumbuhan dan reproduksi
3. Berperan
dalam pertambahan bobot badan.
Hal tersebut
juga didukung oleh pendapat Anonim (2014), yang menyatakan bahwa vitamin A
berfungsi dalam proses pertumbuhan, stabilitas jaringan epitel pada membrane
mukosa saluran pencernaan, pernapasan,
saluran reproduksi serta mengoptimalkan
indera penglihatan. Akan tetapi vitamin ini bersifat
mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
Vitamin A dalam makanan sebagian
besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil, bersama karotenoid dan lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel
mukosa usus halus, ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas
esterase menjadi retinol yang lebih efesien diabsorsi dari pada ester retinil.
Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus
halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi
dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu
menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh
kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati
merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A
dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut oleh Retinol
Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan retinol oleh
berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang spesifik
oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian
diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian
dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel
epitel sebagai asam retinoat (Anonim,2010).
1.1.
Vitamin
A untuk domba
Standar
internasional vitamin A didasarkan pada kemampuan penggunaan vitamin A dan beta
karoten. Untuk ternak ruminansia disaran
kandungan vitamin A dalam pakan sebesar 1200 IU/Kg ransum kering untuk ternak yang sedang tumbuh,
sedangkan untuk ternak betina laktasi dan pejantan disarankan 3900 IU per kg
ransum kering. 1 miligram kaoten setara
dengan 400 IU vitamin A.
a. Defisiensi
vitamin A pada domba
Kekurangan
vitamin A yang diderita oleh domba dapat mengakibatkan menurunnya kesuburan,
keguguran, menderita sakit mata, badan kurus, diare dan anak yang dilahirkan
bisa menjadi mandul atau kurang subur bagi induk jantan (Sudarmono,2011).
Selain itu menurut Ashari (2014) kekurangan vitamin A akan menyebabkan bulu
ternak menjadi kasar.
b. Kelebihan
vitamin A pada domba
Kelebihan
vitamin A akan menyebabkan ternak keracunan. Keracunan pada ruminansia terutama
pada domba menyebabkan menurunnya aktifitas enzim pada metabolisme energi
sehingga mempengaruhi proses pertumbuhan.
c. Metabolisme
vitamin A pada domba
Vitamin A akan
diserap secara difusi pasif, kemudian di
dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang akan diserap oleh sistem limfatik, kemudian
bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati (Ashari,2014).
1.2.
Vitamin
A untuk Kambing
Kebutuhan
nutrisi ternak setiap harinya dipengaruhi oleh jenis ternak, umur, bobot badan,
kondisi tubuh (sakit/tidak), serta lingkungan (suhu dan kelembaban) dan status
fisiologis (pertumbuhan, dewasa, bunting, menyusui dll). Jadi setiap ternak
yang berbeda kondisinya membutuhkan pakan yang berbeda. Standar untuk
menentukan kebutuhan nutrisi ternak dapat digunakan rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Badan Penelitian Internasional (National Research Council/NRC)
(Mulyono.,1998).
Kebutuhan
vitamin A diperoleh dari pakan hijauan yang banyak mengandung karoten. Ternak
mengubah karoten yang merupakan prekusor vitamin A menjadi vitamin A di dinding
usus halus dan hati. Kelebihan vitamin A disimpan di hati.
a. Defisiensi
vitamin A
Defisiensi vitamin A menyebabkan penyakit buta,
mata sering berair, degenerasi
epitel, rentang
terhadap penyakit, kurus,
lemah, penurunan produksi, dan bulu dan kulit ternak kambing
menjadi lebih kasar. Bila terjadi pada jantan pemacek, kekurangan vitamin A
dapat menurunkan aktivitas seksual dan kualitas semen. Pada induk, kekurangan vitamin A dapat melemahkan
kemampuan buntingnya. Sementara bila kekurangan vitamin A terjadi pada kambing
bunting, dapat menimbulkan keguguran atau lahir mati, lemah, atau anak
sapi buta, dan terjadi perlekatan yang kuat pada plasenta (Anonim, 2010).
b. Kelebihan
vitamin A
Adanya vitamin A
yang terlalu berlebihan akan menyebabkan keracunan. Gejala-gejalanya
antara lain keluar lendir secara berlebihan, rambut rontok, nafsu makan hilang,
anus bengkak, dan tulang mudah patah (Anonim,2010).
Kesimpulan
Kambing dan
Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang membutuhkan nutrisi untuk
kelansungan hidupnya. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan adalah vitamin A. Vitamin
A merupakan vitamin esensial dalam pakan dan larut dalam lemak. Standar untuk
menentukan kebutuhan Vitamin A dapat digunakan rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Badan Penelitian Internasional (National Research Council/NRC). Kekurangan
vitamin A akan menyebabkan gangguan
penglihatan, bulu kasar, pertumbuhan terhambat, pada induk akan menyebabkan
keguguran serta menurunya imunitas sehingga ternak rentan terhadap penyakit.
Sedangkan kelebihan vitamin A dapat menyebabkan racun. Kelebihan vitamin A pada
kambing dan domba akan disimpan didalam hati. Vitamin A akan diserap secara
difusi pasif, kemudian di dalam dinding
usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang akan diserap oleh sistem limfatik, kemudian
bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati
DAFTAR PUSTAKA
Alabama,A
M. 1994. Nutrient Requerments of Sheep and
Goats. www. aoets .edu
Anonim,
2010. Fungsi Vitamin A pada ternak ruminansia.
https://cintasapi.wordpress.com/2010/10/05/
Mulyono, S.
1998. Teknik Pembibitan Kambing da Domba.
Jakarta : Pnebar Swadaya
Sudarmono,A.S
dan Bambang Sugeng. 2011. Beternak Domba.
Jakarta : Penebar Swadaya